Cabe Rawit
Dear Stream Community,
Hello Sahabat Stream Community dimanapun berada, as per subject “CABE RAWIT” wah judulnya aja udah pedes… wuaahhh huaahhh huaahh 🙂
Di postingan kali ini kita berkisah tentang sahabat Stream Community yang terkenal dengan petualangannya yang tersohor 🙂 😉 , 1.066 miles dari Mclean Virginia, melalui StLouis Illinois, kemudian Kansas City, cruising on interstate 66 Route dengan tujuan Mount Rushmore South Dakota.. ehh tapi kita belum interview adventurenya di Negeri Om Obama loch.. :-), tapi ini perjalanan dalam negeri yang tak kalah serunya.. cukup fotonya aja yah perjalanan di negeri Om Obama.
Rada panjang sih ulasannya.. siapin kopi dan cemilan yang pedas ya, kalo kepedesan ya minum yg hangat dulu 🙂 ….yuukkkk!!!
1………………. 2…………….. 3……………………….. Mulai….
Kenapa Cabe Rawit??
Perjalanan menelusuri pulau Sumatra bersama Cabe rawit kesayangan sudah agak lewat waktu sepertinya, namun “adventure” nya yang ngga akan terlupakan.
Yuk, kita simak aja wawancara Repot-er SC dengan pemilik Cabe Rawit legendaris di komunitas ini.
Cabe Rawit, demikian panggilan kesayangan Stream milik mbak Dina a.k.a salah satu yang dituakan di SC. Diadopsi dari sebuah showroom Honda di Jakarta pada th 2002, yang berdasarkan pesanan “indent” harus warna Merah bawaan pabrik, berhubung pada waktu itu kendaraan warna warni bak lollipop belum terlalu ngetrend seperti sekarang, anti mainstream ceritanya.. 🙂
Mengapa Cabe Rawit? cabe rawit warnanya hijau atau merah? Hehe.. Ada niiih ceritanya.. Konon nih menurut cerita para suhu disini, sehabis pulang acara Sahur Bersama Stream Community yang pertama kalinya diadakan di sebuah pesantren di Bogor, th 2010, Cabe Rawit ini “nempel” adik-adiknya di lintasan tol Jagorawi… Sampai speedometer menunjuk ke angka 170 kpj…!! Ck ck ck… Padahal, menurut si pengemudi, dia mengira masih dalam keadaan konvoi.. Halaaah! Ada ada saja…polos banget toh si mbak Dina ini.. Hehehe… Akhirnya dijadikan bahan guyonan di milis SC pada waktu itu, dimana stream standard D17 bisa nempel stream calon ketum yang K20 dan jago lari kencang… dan dikiranya si cabe rawit ini memakai tambahan-tambahan di dalam mesinnya yang bisa melesatkan lari kendaraan. Walhasil..diberilah julukan Cabe Rawit untuk kendaraan ini. (Ooooh begitu toh kisahnya?).
My Cabe Rawit my Adventure around Indonesia
Okay.. Sekarang, kembali ke kisah-kisah Cabe rawit yang lain.
Selama hidupnya yang hampir genap berusia remaja (13 tahun pada bulan Agustus 2015 ini), Cabe Rawit dengan setia dan tangguh telah seringkali lari mundar mandir Jakarta-Bandung, atau Jakarta – Jogyakarta. Bahkan setelah bubaran GathNas SC ke 2 di Jogya bulan Mei th 2014 lalu, Cabe Rawit ikut dalam rombongan SC Jatim konvoi kembali ke daerah Lamongan beserta 9 lumba lainnya. Mampir juga ke Suramadu dan kembali ke Jakarta melewati Jogyakarta lagi.
“Adventure” yang sebenarnya, adalah pada saat Cabe Rawit memulai perjalanan Lintas Sumatra pada bulan Oktober tahun 2014, hanya selang 5 bulan setelah Gathnas di Jogya berakhir.
Karena penampilan yang dibiarkan standard oleh pemiliknya, Cabe Rawit cukup lincah mengarungi medan-medan berat apapun. Tidak terbayangkan sebelumnya, bagaimana perjalanan Lintas Sumatra. Namun, mbak Dina rajin menyimak berita-berita di TV untuk mengetahui perkembangan terkini tentang kondisi jalan-jalan trans Sumatra, browsing-browsing, serta banyak bertanya kepada teman-teman SC yang ada di Lampung dan Sumbar, maka niat untuk memulai “adventure” trans Sumatra pun dipersiapkan dengan matang.
Selama beberapa hari, Cabe Rawit dicek semuanya di bengkel langganan, serta pengecekan ke 5 ban. Request-nya jelas “akan melintasi jalan-jalan di Sumatra”.
Lintas Sumatera
Dan hari yang dinantikan pun tiba.
Tepat pada suatu hari di bulan Oktober 2014, Cabe Rawit bangun dari perisitirahatannya di Pondok Indah, memulai perjalanan menuju Pelabuhan Merak. Waktu tempuh tepat 1 jam, kecepatan sekitar 100-120 kpj. Naik kapal tidak ada masalah sama sekali…. Waktu tempuh kapal sekitar 2,5 jam.. Turun di pelabuhan Bakauheni Lampung dengan selamat… Tujuan langsung ke rumah Ketua SC Chapter Lampung. Istirahat sejenak, dilanjutkan dengan survey ke Tabek Resort yang akan menjadi lokasi Gathnas SC th 2015.
Keesokan harinya (hari ke 2), tepat pukul 08:30 waktu Lampung, Cabe Rawit memulai perjalanan yang belum pernah dilalui, yaitu Lampung menuju Lahat. Perjalanan memakan waktu sekitar 12 jam, dan kondisi jalan cukup aman untuk Cabe Rawit. Disarankan untuk mencari penginapan, dan bermalam dulu, karena Lahat – Sumatra Barat medannya cukup panjang.
Hari ke 3, Cabe Rawit bangun jam 05:30 waktu Lahat, dan mulai perjalanan menuju Padang. Naaah ini dia… Keluar Lahat, perjalan di perbukitan berkelok-kelok. Indahnya pemandangan di perbukitan membuat Cabe Rawit beberapa kali berhenti untuk photo shoot. Setelah lepas makan siang, di tengah area perkebunan Kelapa Sawit yang panjang membentang, perjalanan dilanjutkan… Surprise, surprise… Rupanya jalan Lintas Sumatra bagian tengah pulau Sumatra ini muluuuuuus…lusssss…lusssss… Panjang tanpa kelokan-kelokan… Sepiiii… Cabe Rawit bisa lari lari kecil sampai 120 kpj dengan tenang.
Singkat cerita… Sempat berhenti beberapa kali untuk urusan “panggilan alam”, akhirnya masuk kota Solok sekitar pukul 20:30.
Dan check in di hotel yang sudah dibooked oleh teman SC Sumbar pada pukul 21:00. Walaupun badan rasa rontok, tapi semangat bersilaturahmi dengan teman-teman SC real time, tidak dapat dibendung… Langsung saat itu pula rombongan teman-teman SC Padang berdatangan ke hotel, dan kita keluar malam menikmati martabak yang sangat khas di kota Padang.
Seharian keesokan harinya, perjalanan sekitar Painan pantai nan indah, angin sepoi-sepoi, makan makanan khas Sumatra Barat dibawah pondok sambil selonjoran.. Nikmat sekali.
Kelok Sembilan
Perjalanan si Cabe Rawit dilanjutkan ke arah utara… Melaju menuju kota Bukittinggi, dimana ada jam gadang dan jalanan yang harus dicoba dilewati… YA!! Kelok 9..! Seakan tidak dapat dipercaya…. Cabe Rawit akhirnya sampai juga di Kelok 9 yang sangat spektakular keindahan disain jembatannya, di satu sisi kolom penyanggah jembatan berupa tumpukan bebatuan, namun disisi satunya lagi penyanggah jembatan langsung bertumpu pada bukit batu alam… Luar biasa indahnya!
Tentu saja acara photo-photo narsis Cabe Rawit segera dilakukan. Pemandangan indah beserta pengantar-pengantar yang baik hati, member SC Sumbar tercinta. Melalui Lembah Harau dan air terjunnya yang tak kalah indahnya.
Puas melewati jalan lama di bawah jembatan Kelok 9, kami meneruskan perjalanan ke istana Pagaruyuang sebelum kembali ke kota Padang.
Acara petualangan dilanjutkan oleh si Cabe Rawit, menyusuri sisi pantai terkenal Teluk Bayur, menuju pantai Carucok dan menukik tajam ke arah bukit Carucok yang juga indah, tempat bermain para gliding. Sungguh, pemandangan yang tidak terlupakan di sepanjang daerah Sumatra Barat ini.
Tiba saatnya mengucapkan kata Selamat Tinggal Sumbar, Cabe Rawit kembali melesat menyusuri jalan Trans Sumatra, kali ini di sisi timur pulau Sumatera, untuk berisitirahat malam di Jambi dan melanjutkan perjalanan menuju Palembang untuk beristirahat malam pula disana, sekalian berjalan-jalan malam melihat keramaian dan keindahan Jembatan Ampera yang membelah sungai Musi, ditemani empek-empek khas Palembang yang terkenal itu, khusus disiapkan oleh salah satu member SC di Palembang.
Tersisa kurang lebih seper-enam dari total perjalanan kembali ke Jakarta, melalui pinggiran kota Lampung, langsung sampai di Pelabuhan Bakauheni. Malam temaram telah turun pada saat Cabe Rawit menaiki ramp kapal, dan cukuplah istirahat malam di dalam kapal yang membawa kami kembali ke Merak.
“Adventure” yang benar-benar mengesankan yang telah dilalui oleh si Cabe Rawit pada umurnya yang ke 12 tahun. Masih tetap tangguh seperti pada saat pertama kali dibawa berpetualang ke Jogyakarta pada saat usianya masih dibawah 1 tahun, di tahun 2003.
Sungguh, … Cabe Rawit bak anggota keluarga bagi Mrs Cabe Rawit & Family, Senang dan susah telah dilalui bersama, dan terasa sangat berat manakala datang fikiran untuk meremajakan Cabe Rawit… Bagaimana tidak? 🙂
Pada akhirnya Nilai persahabatan antara si Cabe Rawit dan pemiliknya-lah yang tetap abadi sepanjang masa…hiks -hiks kok sedih meloy??
Sebagai penutup adalah foto2 cabe rawit dalam petualangan dan persahabatan…
Ikuti terus kisah-kisah para sahabat Stream Community hanya di www.stream-community.org yaaa...
Follow us on Instagram @streamcommunity, Facebook, LINE, WhatsApp, Zello and our web Forum
22 Comments
Blythe · June 10, 2021 at 7:50 AM
I believe what you posted was very logical. But, what about this?
suppose you added a little content? I ain’t saying
your information isn’t good., however suppose you added something that
grabbed people’s attention? I mean Cabe Rawit –
STREAM COMMUNITY is kinda plain. You could glance at Yahoo’s home page and see how they create article titles to get people to open the links.
You might try adding a video or a pic or two to get readers interested about everything’ve got to say.
In my opinion, it could make your blog a little livelier.
Elva · June 9, 2021 at 2:21 AM
You’ve made some good points there. I checked on the net to learn more about the issue and found most individuals will go along
with your views on this web site.
Monserrate · May 8, 2021 at 11:56 AM
Excellent blog right here! Additionally your website loads up very fast!
What web host are you the usage of? Can I am getting your affiliate link to your host?
I want my site loaded up as quickly as yours lol
Mod Stream · August 20, 2015 at 2:59 PM
Bro Ricky, salken, domisili mana?
Ricky · August 12, 2015 at 11:13 PM
Guys,salam kenal…kalo kumpul biasa nya dimana ya??
ijul · August 10, 2015 at 8:40 PM
Kelok 9 keren
ijul · August 10, 2015 at 8:34 PM
Siipppo dicopy makasih
adjib · August 5, 2015 at 5:24 AM
Mantaapppp… udah beredar kemana2 ini mah si cabe rawit
bams · July 25, 2015 at 6:38 PM
Luar biasa mbak Dina… 170kpj… lumbaku digeber 150kpj aja dah ciut nyali… mantabbb!!!
Dadang dagong · July 23, 2015 at 3:19 PM
Berasa ikut berpetualang baca ulasannya, mantap cabe rawit ini… Nyanda boleh mo lawang…
Dina Pandi · July 23, 2015 at 2:02 PM
Thanks om Fery.. Ayo ikutan yuuuk..
Ikut join juga di Stream Community ya..
Ditunggu kabarnya.
Fery · July 23, 2015 at 1:46 AM
Bravo buat cabe rawit. Seru abiss petualangannya
Fery · July 23, 2015 at 1:44 AM
Seru banget petualangannya di cabe rawit. Jadi pengen ikutan nich
Dina Pandi · July 22, 2015 at 9:55 AM
Salam ‘spicy’ kembali.. 😉
Dina Pandi · July 22, 2015 at 9:54 AM
Thanks om Hendri..
Iya nih.. udah mendarah daging kecintaannya terhdp SC.. ♡♡♡
Dina Pandi · July 22, 2015 at 9:52 AM
Om Ijul, rahasianya sih sederhana.. selalu rajin service pada waktunya, ganti part2 jika sudah saatnya diganti.. jangan di-tunda2.. dan yg terpenting, disayang layaknya anak sendiri.. hehe..
semangat ya om Ijul 😉
Dina Pandi · July 22, 2015 at 9:49 AM
Om Singgih.. oke om.. Cabe Rawit udah bersahabat sama Champagne nya om Singgih jauh sebelum SC terbentuk. Kita sohib banget.. karena rumah kita dulu berdekatan.. 🙂
Singgih pemimpin yang bijaksana · July 21, 2015 at 2:46 PM
Salut buat mbak dina
Jadi terinspirasi dan terus menjaga si lumba champagne
Semangat terus mbak dina alias emak
Hehehe
Cabe Rawit · July 21, 2015 at 1:44 PM
Wiiih… makasiiih.. makasiiih om Repot-er … seru banget bacanya dan ngebayangin adventurenya si Cabe Rawit..
ijul · July 21, 2015 at 1:40 PM
Luar biasa.. Tipsnya dong supaya lumba sehat terus..
Hendri Permata · July 21, 2015 at 1:16 PM
Saluuttt buat cabe rawit..! Kemanapun pergi selalu tdk lupa dgn ke SC an nya. Trm ksh mbak Dina..
Dona · July 21, 2015 at 11:45 AM
Spicy.. nice Salam